Motor Listrik Alva N3 – Penggunaan Harian
Hi,
Mau berbagi pengalaman dan informasi mengenai Alva N3.
Sebelumnya saya info dulu bahwa latar belakang saya adalah pengguna Motor Honda Revo yang telah menemani selama lebih dari 11 tahun, banyak memori yang telah terbentuk selama ini seperti menerobos banjir, kehabisan bensin, bocor ban lebih dari 1x dalam 1 hari, dan masih banyak lagi.
Saya pun bukan jurnalis sehingga apabila ada kata-kata yang kurang sopan mohon maaf dan harap maklum. Serta artikel ini akan terus diupdate statusnya, semoga dengan informasi ini bisa membantu para pengguna Alva N3 maupun bagi yang tertarik menggunakan motor ini.
Akhirnya per Juli 2025 ini saya pun ganti dengan motor listrik pertama yaitu Alva N3 warna Hitam dengan 2 baterai. Dimana motor bisa jalan walau dengan 1 baterai, claimnya per baterai bisa 70KM jadi klo 2 baterai bisa 140KM.
BATERAI
Cara bawa motor saya seperti orang tua yang punya anak jadi tidak suka kebut-kebutan, betot-betot gas, santai-santai di rata-rata kurang dari 50km/jam, klo gas juga pelan-pelan, serta beban kendaraan rata-rata boncengan 2 orang dengan berat total +- 105kg.
Penggunaan dengan mode E dengan jarak tempuh 82km sisa battery 28% (dikedua baterai). Berarti kurang lebih 1 baterai setiap 1% = 0.57km atau 2 baterai tiap 1%= 1.14km.
Sehingga estimasi dari 100% ke 0% dengan penggunaan harian 21Km/hari bisa menempuh 113.9km (1 baterai bisa 56.95km).
Mode E cocok buat saat macet-macet dan kecepatan maks yang pernah dicoba 50kmph, tarikan 0-40 kmph masih ok lebih dari itu mulai agak lambat naiknya.


Pada mode U penggunaan baterai dari 93% -> 29% = 64%, jarak tempuh 58km sisa battery 29% (dikedua baterai). Berarti kurang lebih 1 baterai setiap 1% = 0.55 km untuk 2 baterai berarti 1% = 1.1km. Perlu diingat bahwa pada mode U hanya bisa jalan apabila baterai > 30%, begitu kurang dari itu otomatis berubah jadi mode E dan walau diubah via switch tetap sama selalu E.
Mode U ini cocok klo dijalanan yang lega dan butuh power buat salip kendaraan, kecepatan max yang pernah di coba di 60kmph saya belum pergi jauh-jauh hanya dipakai jarak dekat, serta akselerasai berasa normal kaya motor lama dan cepat jadi nyaman buat digunakan.
DOCKING CHARGING







Berhubung saya tinggal di apartement dengan daya 1300 watt ini salah satu alasan utama saya pilih ALVA N3 yaitu ada alat charging docking, dimana saya bisa charge baterai di apartement sehingga tidak ada waktu yg terbuang untuk menunggu (2 baterai dimana kalau di charge satu-satu dan motor masih jalan dengan 1 baterai).
Penggunan listrik pada saat charge 500watt dan akan memakan waktu sekitar 4 jam untuk isi 1 baterai dari 11% ke 100%, total watt yang digunakan adalah 1.7 Kwh atau sekitar Rp. 2.456,-
Dan ada kejadian lucu dimana saya cabut 2 baterai buat dicharge, saat salah satu penuh saya mau pasang saya ngak bisa buka motor via keyless karena motor mati total ngak ada listrik. Untung saya inget kan dikasi kunci manualnya, pakai kunci manual baru bisa buka bagian jok dan pasang baterai, setelah mati total maka semua settingan kembali ke default.
APLIKASI MY ALVA

Aplikasi yang penting dan wajib dimiliki oleh para pengguna Alva N3 adalah MY ALVA yang bisa di download di Google Store.
Manfaat applikasi ini bisa digunakan untuk:
– Mencari lokasi charging station My Alva (GRATIS saat digunakan).
– Melihat status jarak tempuh serta efisiensi berkendaraan.

Pilih EXPLORE untuk akses :
– Memulai charge motor
– Lokasi untuk charging
– Kesehatan Batery
– Share trip dan detail motor

Melihat charging station terdekat.

Notifikasi motor mulai dari security misalkan ada alarm sampai dengan status baterai sudah penuh saat di charge.
Waktu charge baterai dengen metode fast charging di gerai Alva 28 ke 92% memerlukan waktu 50 menit.
Hal ini menurut saya sudah diluar ekspektasi dan cepat. Selama menunggu di ALVA Experience Center Kelapa Gading terdapat ruang tunggu di lantai 2 yang nyaman, dingin, serta bersih sehingga apabila mau sambil kerja atau duduk santai juga enak.
TOMBOL LAMPU SEIN

Saklar lampu sein ada 3 yaitu kiri, tengah dan kanan. Cara pakainya masih manual kaya motor waktu tahun 2000an jadi klo geser ke kanan jangan lupa geser ketengah lagi klo ngak dia akan nyala lampu sein kanan terus. Mungkin karena sudah terbiasa sebelumnya itu setiap geser saklar sein tinggal teken tengah maka otomatis mati lampu seinnya, jadi kembali ke model ini butuh waktu pengesuaian biar ngak lupa.
DISPLAY


Tampilan layar speedometer menurut saya enak dilihat, simple, dan informatif. Visibilitas saat terik siang hari walau kurang jelas tetapi masih menurut saya masih ok untuk dilihat. Sedangkan untuk malam hari sangat jelas sekali serta terlihat sangat keren.
REM


Beda yg sangat terasa dari motor lama dengan yang baru ini adalah klo motor lama begitu lepas gas berasa ada rem pelan (mungkin krn dari mesin/rantai roda). Tetapi pakai motor listrik berasa kaya ngak ada rem nya berasa ngelos jadi musti teken rem klo mau turunin kecepatan.
Bagi yang baru 1x pakai motor listrik masih suka lupa rem depan yang mana dan rem belakang yang mana hahahha. Ternyata dari skema diatas terlihat yang kanan itu depan dan kiri itu belakang.

Salah satu feature dari N3 adalah CBS yang ketika rem belakang di tekan otomatis 2 rem berjalan bersamaan, banyak membantu pakai feature ini untuk rem.
TUAS REM


Ini hal konyol apabila jari anda seperti saya yg panjangnya 8 cm alias pendek dan gemuk (ngak ada kaitannya sich) wkkwkw.
Kalau di motor lama seperti gambar bagian bawah jari saya ada space panjang untuk tarik tuas rem.
Tetapi klo pakai Alva N3 sisa dikit aja jadi agak ngak nyaman, tetapi masih bisa sich. Ini murni nasib saya yg jarinya pendek2 haha.
SHOCKBREAKER

Shockerbelakang Alva N3 menggunakan 2 shock yang mana walau tidak seempuk motor lama, tetapi masih nyaman untuk digunakan dan saat berboncengan dengan beban 70kg pun masih nyaman. Saya dulu pernah coba motor matic yang 1 shockbreaker dan menurut saya agak-agak limbung saat ada goncangan tidak semantap pakai 2 shockbreaker.
TAPAK KAKI / FOOTSTEP


Bagian tapak kaki/footstep penumpang ini agak susah dibuka walau dia ada tonjolon kecil untuk bisa di congkel keluar. Tetapi saat dicoba pakai sendal/sepatu tetap susah kecongkel. Sehingga mau ngak mau harus menggunakan tangan setiap kali mau buka tapak kaki/footstep.
Sama bagi penumpang belakang mereka info lebih enak tidak pakai tapak kaki/footstep karena bikin pegel kurang nyaman karena posisinya terlalu depan.